Perjalanan Brand Olahraga Dunia Bernama Adidas
Rasanya belum lekang di telinga kita tentang seri terbaru sneakers Yeezy dari Adidas yang sempat hype sekali dan menjadi item fashion mendunia. Dengan menggaet sosok kenamaan, yaitu Kanye West, seorang rapper sekaligus produser rekaman asal AS, pamor Yezzy bersama Adidas semakin melambung ke puncak sebagai apparel brand paling masyhur, terutama di tahun 2016 silam.
Pencapaian spektakuler Adidas lewat seri Yezzy tak serta merta datang begitu saja, guys. Seperti yang sudah banyak orang ketahui, Adidas memang sejak awal menapaki dirinya sebagai sepatu olahraga. Sejak berdiri di tahun 1920 hingga kini, Adidas sudah melalui banyak perjalan hebat penuh perjuangan, meski harus bersaing secara hebat dengan brand berkelas lainnya seperti Puma, Nike, dan lainnya.
Berpegang pada Kualitas
Sejarah merk sepatu yang sangat terkenal ini dimulai pada tahun 1920 oleh Adi (Adolf) Dassler di ruang cuci milik Ibunya. Waktu itu Adi Dassler membuat proyek kecil-kecilan dengan membuat sepatu olahraga. Karena tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya, akhirnya bisnis kecil-kecilan tersebut mulai membuahkan hasil. Pada tahun 1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan “Dassler Brothers OGH” yang nantinya menjadi cikal bakal Adidas sekarang.
Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi, sehingga sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade. Puncak keterkenalan sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin pada tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler.
Pada tahun 1948, Adi dan Rudolf memutuskan untuk berpisah dan masing-masing membuat merk sepatu sendiri. Rudolf membuat merk sepatu ‘Puma’ sedangkan Adi membuat merk ‘Adidas.’ Pengambilan nama Adidas berasal dari nama Adi Dassler dengan menggabungkan nama depan Adi dan satu suku kata nama belakang Dassler yakni ‘das’ sehingga menjadi kata ‘Adidas’. Sekadar informasi bahwa nama asli dari Adi Dassler adalah Adolf Dassler, tapi orang Jerman sering memanggil nama Adolf sebagai Adi. Didukung oleh kemajuan bidang penyiaran dan pertelevisian, adidas menikmati keuntungan dari event olahraga seperti Olimpiade atau sepakbola, karena logo 3 stripes mereka mudah dikenali dari jauh. Ia pun mendafarkan logo 3 stripes sebagai trademark dari adidas. 3 stripes yang diciptakan agar kaki stabil, namun akhirnya menjadi logo.
Walaupun sempat melalui masa-masa awal yang hebat bersama saudaranya Rudolph, Adi Dassler ternyata tidak kelimpungan menjalani Adidas.
Buktinya bisa dilihat di tahun 1954. Kala itu menjadi momen mengharukan bagi Tim Nasional (timnas) Sepak Bola Jerman, setelah berhasil mengalahkan tim kuat dan tak terkalahkan, yaitu Hungaria di putaran final Piala Dunia. Kejadian tersebut turut menaikkan pamor Adidas karena keberhasilan Jerman ternyata juga tak lepas dari kontribusi Adidas sebagai merk sepatu bola para atletnya.
Setelah menjadi bagian dari kesuksesan Timnas Sepak Bola Jerman, Adidas untuk pertama kalinya melebarkan bisnisnya pada jenis produk olahraga lain di tahun 1967. Adidas memperkenalkan satu set pakaian olahraga untuk jenis tracksuit yang kala itu dimodeli oleh bintang sepakbola kenamaan Jerman, yaitu Franz Beckenbauer. Semenjak itu, Adidas merilis banyak perlengkapan olahraga dan tak hanya terpaku pada jenis sepatu olahraga saja.
Setelah banyak menerbitkan berbagai perlengkapan hingga pakaian olahraga, Adidas kembali mengundang perhatian penggemar sepak bola pada Piala Dunia. Yup, bola sepak bernama TELSTAR dari Adidas berhasil terpilih menjadi bola resmi untuk pertandingan Piala Dunia 1970. Dan semenjak itu, Adidas menjadi salah satu merk yang ikut serta sebagai Official Match Ball to Every FIFA World Cup.